Laman

Senin, 13 Juni 2016

Karya Sastra Anak II (Pantun, puisi, cerpen)

1.1 Pantun Anak
1.      Makan siang lauk tahu
Ditemani teman namanya sinta
Mari kita rajin menabung
Supaya kelak menjadi jutawan
2.      Hari senin pergi sekolah
Membawa bekal dari rumah
Jangan boros membelanjakan uang
Supaya disayang oleh ayah
3.      Membeli bunga mawar merah
Tiap tangkai kelopaknya banyak
Mari gemar membersihkan kamar
Uang jajan supaya ditambah
4.      Pergi bermain bersama ibu

Membawa minum jus jeruk
Biasakan diri suka menabung
Untuk membeli boneka baru
5.      Burung berkicau pagi hari
Suaranya merdu indah sekali
Jika ada teman bersedih
Mari kita ajak bernyanyi
6.      Belanja di pasar baru
Membeli baju warnanya biru
Jika melihat ibu menyapu
Mari kita segera membantu
7.      Biasakan diri menggosok gigi
Supaya gigi tidak rusak
Biasakan diri hidup bersih
Supaya badan tetap sehat
8.      Membeli sepatu berwarna hijau
Belinya di pasar besar
Sukalah makan buah jeruk
Supaya badan terasa segar
9.      Membersihkan meja dengan kemoceng
Supaya dilihat mata indah
Sukalah makan sayur wortel
Supaya mata berbinar-binar
10.  Pergi belanja naik sepeda
Berdua bersama dengan Ayu
Rawatlah tanaman disekitar rumah
Supaya udara sejuk selalu























1.1  Puisi Anak

Tas Sekolahku
Oleh Danis Puspitasari

Tas sekolah kesayanganku...
Warnanya hijau dan bentuknya lucu
Setiap hari menemaniku pergi sekolah
Namun, ia tidak pernah lelah

Kini warnanya telah kusam
Oh tas sekolahku...
Jangan pernah bosan denganku
Aku ingin  selalu bersamamu saat pergi sekolah

Semoga perjalanan panjang kita
Membuahkan hasil yang bahagia
Aku akan selalu mengingatmu sepanjang hidupku


Guruku
Oleh Danis Puspitasari

Membaca, menulis, dan berhitung
Kau sangat sabar mengajarkan padaku
Engkau tidak pernah memandang darimana asalku
Penuh kasih dan sayang engkau taburkan pada hariku

Kini aku mulai beranjak dewasa
Semakin pandai dan memiliki banyak ilmu
Suatu saat nanti aku ingin melanutkan perjuanganmu
Berusaha mencerdaskan anak Indonesia
Terimakasih guruku...
Jasamu tidak akan pernah terbalaskan olehku
Bakti baikmu akan selalu terkenang dihatiku





























1.2  Cerita Pendek Anak

Kebaikan Anak Orang Miskin

Hidup sederhana sudah biasa ia jalani sejak ia masih kecil. Rini memang terlahir sebagai anak orang kurang mampu. Dibalik kemiskinan, Rini ternyata ia adalah anak yang hidup dengan  sederhana bahkan bisa dikatakan bahwa ia adalah anak orang yang sangat miskin. Rini adalah anak yang rajin, cantik, dan baik hatinya.
Rini kini tinggal di perkampungan lereng bukit, kini ia sekolah di SMAN 1 Lereng bukit. Setiap hari Rini selalau bangun pagi-pagi sekali untuk membantu ibunya. Rini mempunyai 2 orang adik perempuan, semuanya masih sekolah SD. Lala adalah adik pertamanya yang berumur 7 tahun  dan adik keduanya bernama Santi berusia 4 tahun.
Ayah Rini sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit jantung.  Hanya ibunya yang menghidupi dirinya dan kedua adiknya. Setiap pulang sekolah Rini selalau membantu ibunya berjualan kue karena  ibu Rini kini sering sakit-sakitan. Siang hari ketika rini mau berjualan kue tiba-tiba ibunya terjatuh.
“bruuuukkk….!!” Ibu Rini tiba-tiba pingsan.
“ibu…” teriak rini melihat ibunya pingsan.
Rini lalu mencari kedua adiknya untuk membantunya memindahkan ibunya kekamar. Setelah ibunya dipindahkan kekamar rini langsung mencari bantuan untuk membantu membawa ibunya kerumah sakit. Beruntung sekali Rini karena salah satu tetangganya mau mengantarkannya ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit dokter lalu memeriksa keadaan ibu rini.
“bagaimana keadaan ibu saya dok ????” Tanya Rini.
“ibu kamu sakit tumor otak” kata dokter.
“ya Allah….” Rini kaget dan langsung meneteskan air mata ketika mendengar kabar itu.
“yang sabar dik dan yang perlu adik tau bahwa ibu anda harus segera dioperasi agar tumor tersebut tidak semakin menyebar”
“tapi berapa biaya operasinya dok ??” Tanya Rini.
“biayanya memang lumayan mahal dik, yaitu 50 juta.” kata dokter.
Ketika itu Rini sangat bingung sekali mencari uang sebanyak itu. Pagi harinya Rini tidak sekolah karena ingin mencari uang untuk ibunya. Rini kesana kemari mencari pekerjaan akan tetapi ia tidak kunjung mendapatkannya. Setelah Rini kecapekan ia istirahat dibawah pohon tepi jalan sambil menangis memikirkan keadaan ibunya. Tiba-tiba ketika ia istirahat ada seorang anak yang mau menyebrang akan tetapi ada mobil yang melaju yanag sangat kencang dan hampir menabrak anak tersebut. Rini langsung berlari menyelamatkan anak tersebut.
“bruuugkkkk..!!!!!” tubuh Rini terbentur trotoar.
“kamu gak kenapa-kenapa kan kak ???” Tanya anak tersebut yang bernama Anis.
“aku tidak kenapa-napa dik, kalau kamu sendiri dik ???” Tanya Rini.
“saya juga tidak kenapa-napa kak.” Jawab Anis.
“syukurlah kalau begitu, rumah kamu dimana nanti kakak antarkan kamu pulang ya..?” kata Rini.
“iya kak.”
Rini langsung mengantarkan anak tersebut pulang. Akhirnya juga dirumah Anis. Ternyata anis adalah anak orang kaya dengan rumah yang sangat mewah. Anis menemui kedua orang tuanya dan memberi tahu kalau Rini sudah menyelamatkannya tadi. Orang tua Anis mengucapkan terima kasih karena ia sudah menolong anaknya tadi. Rini langsung berpamitan pulang karena harus menunggu ibunya dirumah sakit.
Ketika rini akan pulang tiba-tiba orang tua Anis ingin ikut Rini ke rumah sakit karena ingin menjenguk ibunya. Rini pun mengizinkan orang tua Anis ikut kerumah sakit. Ketika sampai dirumah sakit Rini langsung masuk ke kamar ibunya dirawat. Orang tua Anis bertanya kepada Rini akan perihal panyakit ibunya ini. Rini pun menjawab kalau ibunya sakit tumor dan harus segera dioperasi. Saat Rini ditanya ia meneteskan airmata, dan ibu Anis bertanya kenapa ia menangis.

Rini langsung menjawab akan masalah yang sedang dihadapinya tersebut. Melihat kebaikan rini, orang tua Anis berniat untuk membayar semua biaya operasi ibu Rini. Mendengar hal tersebut Rini sangat senang sekali. Pagi harinya operasinya langsung dijalankan. Operasinya berjalan lancar dan dokter menyatakan bahwa ibu rini sudah sembuh. Betapa bahagianya hati rini mendengar kabar itu. Ternyata kebaikan dan kesabaran Rini berbuah manis dengan apa yag sudah didapatkannya kini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar