1.1 Pantun Anak
1.
Makan
siang lauk tahu
Ditemani teman namanya sinta
Mari kita rajin menabung
Supaya kelak menjadi jutawan
2.
Hari
senin pergi sekolah
Membawa bekal dari rumah
Jangan boros membelanjakan uang
Supaya disayang oleh ayah
3.
Membeli
bunga mawar merah
Tiap tangkai kelopaknya banyak
Mari gemar membersihkan kamar
Uang jajan supaya ditambah
4.
Pergi
bermain bersama ibu
Membawa minum jus jeruk
Biasakan diri suka menabung
Untuk membeli boneka baru
5.
Burung
berkicau pagi hari
Suaranya merdu indah sekali
Jika ada teman bersedih
Mari kita ajak bernyanyi
6.
Belanja
di pasar baru
Membeli baju warnanya biru
Jika melihat ibu menyapu
Mari kita segera membantu
7.
Biasakan
diri menggosok gigi
Supaya gigi tidak rusak
Biasakan diri hidup bersih
Supaya badan tetap sehat
8.
Membeli
sepatu berwarna hijau
Belinya di pasar besar
Sukalah makan buah jeruk
Supaya badan terasa segar
9.
Membersihkan
meja dengan kemoceng
Supaya dilihat mata indah
Sukalah makan sayur wortel
Supaya mata berbinar-binar
10. Pergi belanja naik sepeda
Berdua bersama dengan Ayu
Rawatlah tanaman disekitar rumah
Supaya udara sejuk selalu
1.1 Puisi Anak
Tas
Sekolahku
Oleh
Danis Puspitasari
Tas
sekolah kesayanganku...
Warnanya
hijau dan bentuknya lucu
Setiap
hari menemaniku pergi sekolah
Namun,
ia tidak pernah lelah
Kini warnanya telah kusam
Oh tas sekolahku...
Jangan pernah bosan denganku
Aku ingin selalu bersamamu saat pergi sekolah
Semoga
perjalanan panjang kita
Membuahkan
hasil yang bahagia
Aku
akan selalu mengingatmu sepanjang hidupku
Guruku
Oleh
Danis Puspitasari
Membaca, menulis, dan berhitung
Kau sangat sabar mengajarkan
padaku
Engkau tidak pernah memandang
darimana asalku
Penuh kasih dan sayang engkau
taburkan pada hariku
Kini aku mulai beranjak dewasa
Semakin pandai dan memiliki
banyak ilmu
Suatu saat nanti aku ingin
melanutkan perjuanganmu
Berusaha mencerdaskan anak
Indonesia
Terimakasih guruku...
Jasamu tidak akan pernah
terbalaskan olehku
Bakti baikmu akan selalu
terkenang dihatiku
1.2 Cerita
Pendek Anak
Kebaikan
Anak Orang Miskin
Hidup sederhana sudah biasa ia jalani sejak ia masih
kecil. Rini memang terlahir sebagai anak orang kurang mampu. Dibalik
kemiskinan, Rini ternyata ia adalah anak yang hidup dengan sederhana bahkan bisa dikatakan bahwa ia
adalah anak orang yang sangat miskin. Rini adalah anak yang rajin, cantik, dan
baik hatinya.
Rini kini tinggal di perkampungan lereng bukit, kini
ia sekolah di SMAN 1 Lereng bukit. Setiap hari Rini selalau bangun pagi-pagi
sekali untuk membantu ibunya. Rini mempunyai 2 orang adik perempuan, semuanya
masih sekolah SD. Lala adalah adik pertamanya yang berumur 7 tahun dan adik keduanya bernama Santi berusia 4
tahun.
Ayah Rini sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit
jantung. Hanya ibunya yang menghidupi
dirinya dan kedua adiknya. Setiap pulang sekolah Rini selalau membantu ibunya
berjualan kue karena ibu Rini kini
sering sakit-sakitan. Siang hari ketika rini mau berjualan kue tiba-tiba ibunya
terjatuh.
“bruuuukkk….!!” Ibu Rini tiba-tiba pingsan.
“ibu…” teriak rini melihat ibunya pingsan.
Rini lalu mencari kedua adiknya untuk membantunya
memindahkan ibunya kekamar. Setelah ibunya dipindahkan kekamar rini langsung
mencari bantuan untuk membantu membawa ibunya kerumah sakit. Beruntung sekali
Rini karena salah satu tetangganya mau mengantarkannya ke rumah sakit. Setelah
sampai di rumah sakit dokter lalu memeriksa keadaan ibu rini.
“bagaimana keadaan ibu saya dok ????” Tanya Rini.
“ibu kamu sakit tumor otak” kata dokter.
“ya Allah….” Rini kaget dan langsung meneteskan air
mata ketika mendengar kabar itu.
“yang sabar dik dan yang perlu adik tau bahwa ibu anda
harus segera dioperasi agar tumor tersebut tidak semakin menyebar”
“tapi berapa biaya operasinya dok ??” Tanya Rini.
“biayanya memang lumayan mahal dik, yaitu 50 juta.”
kata dokter.
Ketika itu Rini sangat bingung sekali mencari uang
sebanyak itu. Pagi harinya Rini tidak sekolah karena ingin mencari uang untuk
ibunya. Rini kesana kemari mencari pekerjaan akan tetapi ia tidak kunjung
mendapatkannya. Setelah Rini kecapekan ia istirahat dibawah pohon tepi jalan
sambil menangis memikirkan keadaan ibunya. Tiba-tiba ketika ia istirahat ada
seorang anak yang mau menyebrang akan tetapi ada mobil yang melaju yanag sangat
kencang dan hampir menabrak anak tersebut. Rini langsung berlari menyelamatkan
anak tersebut.
“bruuugkkkk..!!!!!” tubuh Rini terbentur trotoar.
“kamu gak kenapa-kenapa kan kak ???” Tanya anak
tersebut yang bernama Anis.
“aku tidak kenapa-napa dik, kalau kamu sendiri dik
???” Tanya Rini.
“saya juga tidak kenapa-napa kak.” Jawab Anis.
“syukurlah kalau begitu, rumah kamu dimana nanti kakak
antarkan kamu pulang ya..?” kata Rini.
“iya kak.”
Rini langsung mengantarkan anak tersebut pulang.
Akhirnya juga dirumah Anis. Ternyata anis adalah anak orang kaya dengan rumah
yang sangat mewah. Anis menemui kedua orang tuanya dan memberi tahu kalau Rini
sudah menyelamatkannya tadi. Orang tua Anis mengucapkan terima kasih karena ia
sudah menolong anaknya tadi. Rini langsung berpamitan pulang karena harus
menunggu ibunya dirumah sakit.
Ketika rini akan pulang tiba-tiba orang tua Anis ingin
ikut Rini ke rumah sakit karena ingin menjenguk ibunya. Rini pun mengizinkan
orang tua Anis ikut kerumah sakit. Ketika sampai dirumah sakit Rini langsung
masuk ke kamar ibunya dirawat. Orang tua Anis bertanya kepada Rini akan perihal
panyakit ibunya ini. Rini pun menjawab kalau ibunya sakit tumor dan harus
segera dioperasi. Saat Rini ditanya ia meneteskan airmata, dan ibu Anis
bertanya kenapa ia menangis.
Rini langsung menjawab akan masalah yang sedang
dihadapinya tersebut. Melihat kebaikan rini, orang tua Anis berniat untuk
membayar semua biaya operasi ibu Rini. Mendengar hal tersebut Rini sangat
senang sekali. Pagi harinya operasinya langsung dijalankan. Operasinya berjalan
lancar dan dokter menyatakan bahwa ibu rini sudah sembuh. Betapa bahagianya
hati rini mendengar kabar itu. Ternyata kebaikan dan kesabaran Rini berbuah
manis dengan apa yag sudah didapatkannya kini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar