SASTRA ANAK
untuk memenuhi tugas matakuliah Kajian Bahasa
Indonesia
yang
dibina oleh Innany Mukhlishina, M.Pd
oleh:
Danis Puspitasari (201510430311217)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
April
2016
1.1 Pantun Anak
Pantun nasihat untuk
menghormati orangtua
a. Pergi
memancing naik sepeda
Melihat
bunga anggrek ungu
Mari
kita sayangi ayah
Agar
hidup sejahtera selalu
b. Makan
rujak bumbu kacang
Belinya
di pasar minggu
Biasakan
diri suka memasak
Supaya
disayang oleh ibu
c. Minum
kopi kurang gula
Diberi
sedikit gula aren
Berusaha
enjadi anak pintar
Supaya
menjadi anak sholeh
d. Gunakan
gunting memotong kuku
Beli
sendiri dipagi hari
Senang
menabung uang saku
Supaya
bisa pergi haji
1.2 Puisi Anak
Sahabat
Sejati
oleh Danis
Puspitasari
Aku sangat bahagia saat ini
Telah memiliki sahabat sepertimu
Kita bermain dan belajar bersama
Menemukan hal-hal baru yang sangat
menarik
Terkadang aku merasa sedih karena takut
kehilanganmu
Takut
kamu memilih teman selain aku
Kita
tidak bisa bermain bersama lagi
Semoga kita bisa bersahabat selamanya
menjadi orang dewasa dan sukses
Bonekaku
oleh Danis Puspitasari
Hadiah
ulang tahun dari ibu
Warnanya
kuning dan bentuknya lucu
Ini
adalah boneka kesayanganku
Selalu
menemaniku di rumah saat tidur
Aku sering bercerita
dengan bonekaku
Dia selalu mendengarkan
Aku tidak akan
membuangnya walaupun warnanya sudah kusam
Terimakasih ibu atas
hadiahmu
1.3 Dongeng Anak
Tiga Sahabat
Pada
jaman dahulu ada sebuah cerita persahabatan diantara tiga hewan yang hidup di tengah
hutan yaitu kelinci, kambing, dan kuda. Kelinci adalah seekor hewan yang baik
hati, setia kawan, dan ramah terhadap orang lain. Sifat kambing yaitu dewasa,
suka berbagi. Kalau sifat kuda yaitu serakah, ceroboh, dan periang.
Suatu
hari kelinci sedang berjalan di muara sungai di tengah hutan, dia bernyanyi
dengan hati yang riang karena pada saat itu cuaca dipagi hari sangat cerah dan
sejuk. Kelinci ingin mencari makanan yang disukainya yaitu wortel, namun saat
dia berjalan tiba-tiba ada suara yang memanggilnya, kelinci pun menengok kearah
suara ternyata suara kuda dan mereka saling berkenalan kemudian mereka
memutuskan untuk bersahabat.
Setelah
tiga bulan mereka bersahabat, untuk menghibur diri mereka merencanakan untuk
pergi bertamasya ditepi hutan dekat gunung Biruwu, karena pemandangannya yang
sangat indah. Saat diperjalanan menuju gunung Biruwu mereka melihat seekor
kambing yang terkena musibah karena kaki kambing tetimpa oleh batang kayu yang
tumbang, kemudian mereka membantu dan mengobati kaki kambing hingga sembuh.
Tiga
sahabat ini melanjutkan perjalanan untuk bertamasya, saat tiba di tepi hutan
mereka mendapat banyak rejeki karena disana sedang musim panen untuk semua
jenis buah dan sayur, mereka merasa bahagia karena mereka juga sedang merasa
lapar. “bagaimana jika kita mengumpulkan banyak buah dan sayur untuk persediaan
makan selama satu minggu?” tanya kambing, kelinci dan kuda menyetujuinya dan
mereka bekerja untuk mengumpulkan makanan yang dibungkus oleh daun pisang.
Setelah
makanan sudah terkumpul mereka pulang ketengah hutan tempat mereka tinggal,
sesampainya ditengah hutan mereka kelelahan dan langsung berstirahat untuk
tidur karena hari juga sudah mulai malam. Saat semua telah tertidur lelap
kecuali kuda karena, kuda memiliki rencana licik untuk memakan buah dan sayur
secar rakus hingga hanya tertinggal sedikit, “kenyangnya perutku, enak” kata
kuda lirih, selanjutnya kuda ketiduran.
Saat
pagi menjelang kelinci dan kambing bangun dari tidurnya, kemudian mereka
terkejut karena makanannya tinggal sedikit padahal mereka belum memakannya.
“Perutku sakit, aku kekenyangan makan tadi malam” kata kuda, kelinci dan
kambing mendengar perkataan kuda, akhirnya kuda meminta maaf karena telah
serakah dan ceroboh, kelinci telah memaafkannya asalkan kuda berjanji tidak
mengulanginya kembali dan kambing membagi secara adil sisa makanan untuk
sarapannya bersama kelinci.
Nasihat
yang dapat diperoleh dari cerita ini adalah kita tidak boleh menjadi orang yang
serakah dan kia harus bisa memaafkan kesalahan orang lain.
Pembohong dan Harimau
Seorang
anak yang bekerja sebagai penggembala domba milik saudagar kaya yang berada di
desanya, dia menggembala domba bersama anjing kesayangannya di hutan yang
berada tidak jauh dari rumahnya. Kegiatan yang sering dia lakukakan untuk
menghibur dirinya saat bosan menggembala domba yaitu dengan cara bermain
bersama anjingnya dan memainkan seruling kesayangannya.
Suatu
hari ketika dia menggembala domba di hutan, dia tiba-tiba merasa takut apabila
nanti ada harimau yang datang menghampirinya untuk memangsa semua dombanya. Namun,
dia tidak memikirkan solusi yang benar melainkan memikirkan cara yang licik
karena, dia berniat untuk membohongi orang lain.
Saudagar
kaya pernah berkata kepada anak penggembala tersebut apabila ada harimau yang
datang menghampiri maka, dia harus meminta bantuan dengan cara berteriak
“Harimau! Harimau!” supaya warga di desanya mendengar dan datang untuk
membantunya. Anak gembala itu berfikir jika dia berpura-pura ada harimau dan
berteriak untuk meminta bantuan warga maka akan menjadi sesuatu lelucon.
Seperti
yang sudah dia bayangkan semua warga desa yang mendengar teriakkannya datang
untuk membantunya tetapi, yang ditemuka oleh warga adalah anak gembala tersebut
tertawa terbahak-bahak karena telah berhasil menipu warga desa yang akan
menolongnya dari cengkeraman hariamu.
Tiga
hari kemudian anak gembala itu kembali meminta bantuan dengan cara berteriak
“Harimau! Harimau!” supaya warga di desanya mendengar dan datang untuk
membantunya, kemudian semua warga desa yang mendengar teriakkannya datang untuk
membantunya tetapi, yang ditemuka oleh warga adalah anak gembala tersebut
tertawa terbahak-bahak karena telah berhasil menipu kembali warga desa yang akan menolongnya dari
cengkeraman hariamu.
Pada
suatu hari saat matahari mulai terbenam, seekor harimau benar-benar datang
untuk memmangsa semua dombanya. Dalam keadaan sangat takut dia berlari dengan
kencang menuju kearah desanya dan berteriak “Harimau! Harimau!” supaya warga di
desanya mendengar dan datang untuk membantunya. Tetapi, walaupun banyak warga
desa yang mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantu. “Dia
tidak akan bisa menipu kita lagi” kata mereka. Harimau akhirnya berhasil menerkam
semua domba yang dia gembalakan, lalu harimau berlari kembali masuk kedalam
hutan.
Nasihat
yang dapat diperoleh dari cerita ini adalah kita tidak boleh berbohong kepada
siapapun agar selalu dipercaya oleh orang lain.
terimaksi kakak, menginspirasi sekaliii :*
BalasHapus👌👌
BalasHapus